CubesPedia: Cerita Anak Sekolah di Pesantren Al-Bayan: Ustadz-ustadznya Menuduh Syi'ah Kiai Said

CubesPedia

Tribunsantri.com menyajikan berita terhangat yang meliputi isu politik, hukum, peristiwa , dunia islam, pesantren dan lain-lain

Cerita Anak Sekolah di Pesantren Al-Bayan: Ustadz-ustadznya Menuduh Syi'ah Kiai Said

by noreply@blogger.com (Tribunsantri.com) on Friday 09 August 2019 12:14 PM UTC+00 | Tags: hti
Cerita Anak Sekolah di Pesantren Al-Bayan: Ustadz-ustadznya Menuduh Syi'ah Kiai Said

Oleh : M Kholid Syeirazi

Tribunsantri.com - Heboh tentang calon taruna Akmil yang diduga terpapar ideologi HTI, saya ingat percakapan seorang bapak dan anak. Orang NU. Bukan sekadar NU. Aktivis. Boleh dibilang tokoh. Anaknya disekolahkan di Al-Bayan Sukabumi, satu yayasan dengan Al-Bayan Banten, almamater calon taruna blasteran Perancis itu.

Pada musim liburan, anaknya pulang. Dia tanya ke bapaknya. ´Bapak kenal Said Aqil Siroj?´ Bapaknya menjawab, dengan heran, ´Kenal dong! Beliau kan guru Bapak! Kenapa, Nak?´ ´Gak apa-apa pak,´ jawab sang anak. ´Ustadz-ustadz di pondok kok ceritanya kurang baik ya tentang Pak Said. Katanya beliau tokoh pembela syiah.´ Dyar! Bapaknya tertegun. ´Gini, Nak. Untuk pelajaran umum, silakan adek ikuti guru-guru di pondok. Tapi soal agama, adek ikut Bapak di rumah.´

Dialog ini diceritakan ke saya, sambil berseloroh, ´Saya jadi punya tugas tambahan, memantapkan ideologi Aswaja NU ke anak saya.´ Saya tukas, ´Salah sampeyan sendiri. Zaman gini kok main-main. Orang NU paling aman ya kirim anak ke pondok yang jelas NU-nya, jelas kiainya, jelas sanadnya. Jangan terkecoh asal modern. Bagus fasilitasnya, keren saprasnya. Mondokin anak itu bukan sekadar nitipin badannya, tetapi juga jiwanya.´

Kita maklum dan sangat dapat memahami. Banyak orang tua memikirkan masa depan anaknya. Maunya mondok, tetapi selepas SMA/Aliyah, tetap bisa diterima di PTN-PTN ternama. Salah satu solusinya ditawarkan pondok-pondok modern itu. Kurikulumnya konon menjanjikan santri bisa menguasai ilmu agama dan umum. Fasilitasnya memadai. Jadilah sebagian ortu NU berbondong-bondong kirim anak ke pondok-pondok baru itu. Hasilnya seperti tadi. Anaknya gamang. Boro-boro ngerti NU dan militan ber-NU, bahkan mendapat informasi yang tidak baik tentang tokoh-tokoh NU.

Di link ini pimpinan pesantren Al-Bayan klarifikasi. Tidak mungkin Enzo terpapar HTI. Pesantren-nya penganut Ahlussunnah Waljama´ah yang mengajarkan cinta tanah air. Begitu viral calon taruna blasteran itu, saya jadi ingat dialog bapak-anak teman saya. Alhamdulillah kalau pimpinan pondok mengaku aswaja. Tetapi silakan disimpulkan sendiri. Kelompok yang mengaku aswaja tapi gampang ngecap syiah, nuduh bid´ah, liberal, itu kira-kira aswaja sebelah mana. 

Source: FB M Kholid Syeirazi
Tags:
  • hti
You received this email because you set up a subscription at Feedrabbit. This email was sent to you at gemapediaa@gmail.com. Unsubscribe or change your subscription.