CubesPedia: Mbah Moen, Ayah, Kakek hingga Buyutnya Meninggal di Hari Selasa

CubesPedia

Tribunsantri.com menyajikan berita terhangat yang meliputi isu politik, hukum, peristiwa , dunia islam, pesantren dan lain-lain

Mbah Moen, Ayah, Kakek hingga Buyutnya Meninggal di Hari Selasa

by noreply@blogger.com (Tribunsantri.com) on Wednesday 07 August 2019 12:59 AM UTC+00 | Tags: kiai-maimoen-zubair
Mbah Moen, Ayah, Kakek hingga Buyutnya Meninggal di Hari Selasa

Tribunsantri.com - Almaghfurlah KH Maimoen Zubair menginginkan meninggal hari Selasa dan sedang berada di Tanah Suci Makkah merupakan cerita yang mutawatir atau diceritakan banyak orang. Salah satu yang pernah mendengar cerita dan keinginan tersebut adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. 

"Saya mendengar langsung keinginan Mbah Moen dari beliau sendiri," ungkap Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (6/8) sesaat selepas menyampaikan belasungkawa atas nama Nahdliyin di hadapan para awak media. 

Menurut Kiai Said, Mbah Moen pernah bercerita bahwa ayah, kakek, hingga buyutnya meninggal di hari Selasa. Oleh sebab itu, dirinya pun akan meninggal hari Selasa. 

"Ayahku, mbahku, buyutku meninggal hari Selasa. Aku pun ingin hari Selasa," ungkap Kiai Said menirukan ungkapan Mbah Moen.

Salah seorang menantu Mbah Moen KH, KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam) melalui akun Facebooknya menyampaikan tentang keinginan mertuanya tersebut serti meminta didoakan orang lain agar keingininannya itu dikabulkan Allah.  

"Mbah Yai Maimun pernah dawuh, minta didoakan meninggal pada hari Selasa karena biasanya orang ahli ilmu itu meninggalnya hari Selasa. Dan minta didoakan meninggal di Makkah pas haji," kata Gus Anam melalui Facebooknya yang diakses NU Online Selasa (6/8) pukul 11.25. "Masya Allah, diijabah oleh Allah semuanya," lanjut kiai yang tinggal di Banyumas ini. 

Ternyata memang betul, Allah mengabulkan keinginan Mbah Moen tersebut. Ia meninggal dunia pada Selasa pukul 04.17 waktu Arab Saudi saat menjalankan ibadah haji di Makkah.   

Mbah Moen, kiai berusia 91 tahun ini berangkat ke Tanah Suci Makkah pada Ahad 28 Juli. Meskipun usia sudah lanjut, hampir tiap musim haji, pengasuh pondok pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah ini melaksanakan rukun Islam kelimat tersebut. 

Pada saat wafatnya Mbah Moen merupakan seorang mustasyar (penasihat) PBNU. Pada muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur pada 2015 lalu, ia merupakan salah seorang dari sembilan ulama ahlul halli wal aqdi yang menentukan pemimpin tertinggi di NU, yaitu rais aam.

NUOnline
Tags:
  • kiai-maimoen-zubair
You received this email because you set up a subscription at Feedrabbit. This email was sent to you at gemapediaa@gmail.com. Unsubscribe or change your subscription.