CubesPedia: KH Maimun Zubair kepada Irjen Condro Kirono: Ada Kesamaan Ramadhan 1945 dan Tahun Ini bagi Indonesia

CubesPedia

Tribunsantri.com menyajikan berita terhangat yang meliputi isu politik, hukum, peristiwa , dunia islam, pesantren dan lain-lain

KH Maimun Zubair kepada Irjen Condro Kirono: Ada Kesamaan Ramadhan 1945 dan Tahun Ini bagi Indonesia

by noreply@blogger.com (Tribunsantri.com) on Friday 10 May 2019 12:51 PM UTC+00 | Tags: kiai-maimoen-zubair ramadan
KH Maimun Zubair kepada Irjen Condro Kirono: Ada Kesamaan Ramadhan 1945 dan Tahun Ini bagi Indonesia

Tribunsantri.com - Kabaharkam Polri, Irjen Pol Condro Kirono, berkunjung ke kediaman KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, Kamis (9/5/2019) sore.

Tujuan Condro berkunjung di Pondok Pesantren Al Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang, selain bersilaturahmi juga untuk berpamitan.

Irjen Condro telah meninggalkan pos lamanya sebagai Kapolda Jateng di Semarang.

Sekarang menempati jabatan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) di Mabes Polri, Jakarta. Rombongan itu tiba  sekitar pukul 17.15.

Sembari menunggu buka puasa, Condro dan Mbah Moen berbincang akrab.

Dalam obrolan itu, Mbah Moen menyinggung keutamaan bulan Ramadhan bagi bangsa Indonesia.

Menurut dia, ada persamaan antara Ramadhan tahun ini dan Ramadhan 1945.

Dia menerangkan, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Kala itu, bertepatan dengan Ramadhan.

"Ramadhan itu membawa berkah bagi Indonesia," kata Mbah Moen yang berusia 16 tahun saat Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan.

Tahun ini, lanjut dia, juga akan ada momen besar bagi Indonesia.

Bertepatan dengan 17 Ramadhan atau 22 Mei mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil pemilu.

"Begitu banyak keberkahan di bulan Ramadan. Insyaallah, kedamaian Indonesia akan hadir," tandas Mbah Moen.

Di sisi lain, Mbah Moen yang telah berusia 90 tahun lebih itu mengingat kenangannya berhaji dengan Condro.

"Saya naik haji bersama Pak Condro dan Bu Condro pada tahun 2000. Waktu itu beliau masih Kapolres Kudus," jelas Mbah Moen.

Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama serta sholat maghrib lalu isya dan tarawih berjamaah di masjid yang terletak tepat di depan kediaman Mbah Moen.

Rombongan pun menikmati sajian es kopyor dan kurma berikut buah-buahan yang dihidangkan tuan rumah untuk membatalkan puasa.
Tersedia pula kopi khas Sarang yang aromanya menggiurkan. [Tribunjateng]
Tags:
  • kiai-maimoen-zubair
  • ramadan
You received this email because you set up a subscription at Feedrabbit. This email was sent to you at gemapediaa@gmail.com. Unsubscribe or change your subscription.